Minggu, 08 Mei 2011

MACAM-MACAM GANGGUAN TIDUR

Tidur nyenyak, mimpi indah dan bangun dalam keadaan segar di pagi hari tentu sangat menyenangkan bagi semua orang. Tapi bagaimana bila tidur yang nyaman itu tidak dapat diraih ? Harus bagaimanakah bagi yang mengalami ?
Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan tidur:
1. INSOMNIA
Penderita insomnia ini mengalami kesulitan memulai tidur di malam hari , mudah terbangun, tidak bisa tidur nyenyak (tidur dalam) dan biasanya terbangun 1 atau 2 jam sebelum saat bangun yang dikehendaki. Biasanya penderita juga menderita depresi dan penurunan kemampuan disiang hari karena kualitas tidur malam yang kurang.
2. NARKOLEPSI
Tidur itu hal yang menyenangkan, tapi kalau tertidur kapan saja dan dimana saja tentu akan menyusahkan bahkan memalukan. Penderita narkolepsi ini mengalami daytime sleep attack (serangan tidur disiang hari). Masalahnya serangan ini terjadi bisa dimana saja bahakan saat terjadi perbicangan penting sekalipun. Serangan ini bisa disertai kelemahan otot-otot tubuh, dan mimpi buruk.
3. SLEEP WALKING
Tidur nyenyak, mimpi indah dan bangun dalam keadaan segar di pagi hari tentu sangat menyenangkan bagi semua orang. Tapi bagaimana bila tidur yang nyaman itu tidak dapat diraih ? Harus bagaimanakah bagi yang mengalami ?
Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan tidur:
1. INSOMNIA
Penderita insomnia ini mengalami kesulitan memulai tidur di malam hari , mudah terbangun, tidak bisa tidur nyenyak (tidur dalam) dan biasanya terbangun 1 atau 2 jam sebelum saat bangun yang dikehendaki. Biasanya penderita juga menderita depresi dan penurunan kemampuan disiang hari karena kualitas tidur malam yang kurang.
2. NARKOLEPSI
Tidur itu hal yang menyenangkan, tapi kalau tertidur kapan saja dan dimana saja tentu akan menyusahkan bahkan memalukan. Penderita narkolepsi ini mengalami daytime sleep attack (serangan tidur disiang hari). Masalahnya serangan ini terjadi bisa dimana saja bahakan saat terjadi perbicangan penting sekalipun. Serangan ini bisa disertai kelemahan otot-otot tubuh, dan mimpi buruk.
3. SLEEP WALKING
Bahayanya bila yang dibicarakan adalah hal-hal yang seharusnya rahasia, atau bila jalan sambil tidur hingga keluar ke jalan raya. Bisa dibayangkan bukan kelanjutannya ???
4. OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA/HYPOPNEA SYNDROME (OSASH)
Penderita obstructive sleep apnea ini mengalami sesak nafas atau mengorok, bahkan hingga henti nafas sesaat (apneu) selama dia tidur. Akibatnya tentu saja kualitas tidur terganggu akibatnya penderita menjadi mengantuk disiang hari dan kemampuan berkonsentrasinya menurun. Penderitanya mungkin kurang perduli dengan gangguan ini tetapi biasanya teman tidur seranjang lah yang merasa terganggu dengan adanya mengorok, batuk semalaman, nafas yang terengah-engah atau adanya henti nafas yang ditemukan oleh pasangan tidur penderita.
Salah satu indicator penyebabnya adalah karena kegemukan (BMI > 30 kg/m2) pada pria  dan lingkar leher lebih dari 40 cm pada pria dan wanita.
5. SLEEP TERRORS (NIGHT TERROR)
Biasanya dialami oleh anak-anak dan 90% memiliki riwayat keluarga yang mengalami night terror juga.
Anak yang mengalami night teror mendadak duduk saat tidur lelap, tampaknya seperti terbangun, dan kemudian berteriak keras. Episode berlangsung singkat (< 5 menit) disertai adanya adanya perningkatan denyut jantung, nafas dan berkeringat.Episode ini bisa berlangsung berulang dalam semalam, tanpa diingat kejadiannya oleh anak tersebut. Hal ini sangat mengganggu bagi orang tua anak dengan night terror, meskipun sang anak tidak merasakan apapun. Gangguan tidur ini dirancukan dengan nightmare (mimpi buruk) dimana setelah mengalami mimpi buruk ini penderita masih ingat dan bisa menceritakan kejadian mimpi yang dialami.


Terdapat 90 kelainan yang menyangkut gangguan tidur menurut klasifikasi internasional. Kelainan-kelainan tersebut digolongkan menjadi 4 kategori yaitu disomnia, parasomnia, gangguan tidur terkait masalah medis dan psikiatri, dan gangguan tidur yang tidak terklasifikasikan. Berikut ini kami tampilkan gangguan tidur yang banyak dikeluhkan.
1. Insomnia
Insomnia adalah kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur yang menyebabkan kualitas dan kuantitas tidur berkurang. Wanita 1,4 kali lebih sering terkena dibandingkan pria.
Berdasarkan lama terjadinya insomnia dapat dibagi menjadi transient insomnia, insomnia akut, dan insomnia kronis. Transient insomnia berlangsung kurang dari 1 minggu. Jika insomnia berlangsung lebih dari 1 bulan maka dinamakan insomnia kronik. Insomnia akut berlangsung diantaranya.
Berdasarkan penyebabnya insomnia dapat dibagi menjadi insomnia primer dan sekunder. Insomnia primer belum diketahui secara pasti patogenesisnya sedangkan insomnia sekunder dapat disebabkan stres psikososial, gangguan jiwa, penyakit kronis yang diderita serta minuman/suplemen atau obat-obatan yang digunakan.
2. Hipersomnia
Hipersomnia adalah rasa kantuk yang berlebihan pada saat seseorang seharusnya terjaga. Dapat disebabkan kualitas tidur yang buruk atau kuantitas tidur yang kurang. Juga dapat disebabkan oleh beberapa keadaan atau penyakit seperti hipotiroid berat (miksedema), hipoksia (kurang oksigen) dan hiperkapnea (kelebihan CO2). Kualitas tidur yang buruk dapat disebabkan oleh sleep apnea dan efek samping dari obat-obatan seperti antihistamin.
3. Sleep apnea (apnea tidur)
Sleep apnea adalah henti napas yang berlangsung saat tidur. Sleep apnea ditandai dengan adanya mendengkur yang keras bersifat sementara, singkat diikuti episode henti napas yang berlangsung lebih dari 10 detik sehingga penderita bisa mengalami hipoksia dan dapat terbangun berkali-kali oleh karena sleep apnea ini dapat terjadi berulang-ulang. Lebih sering terjadi saat berbaring terlentang oleh karena jalan napas tertutup jaringan lunak seperti pangkal lidah. Usia tua lebih sering mengalami oleh karena kekuatan otot jalan napas yang menurun. Juga dipicu obat-obatan yang menekan fungsi saraf pusat dan penggunaan alkohol.
Ada tiga bentuk sleep apnea yaitu : sindrom apnea tidur obstruktif (Obstructive Sleep Apnea), sindroma apnea tidur sentral dan sindrom hipoventilasi alveolar sentral.
4. Parasomnia
Parasomnia adalah perilaku aneh dan tidak lazim yang terjadi saat tidur. Parasomnia terjadi antara peralihan fase tidur atau peralihan antara tidur dan bangun.Pada usia muda dapat berupa somnambulism (sleep walking) dan sleep terrors. Pada usia tua dapat berupa mimpi buruk dan nocturnal leg cramps. Lainnya berupa sleep bruxism, nocturnal enuresis, sleep talking (menggigau), nocturnal confusion dan REM Sleep Behavior Disorder (RSBD).
Parasomnia sering dipicu oleh obat-obatan. Nocturnal leg cramps sering dipicu oleh kafein dan alkohol.
5. Gangguan pergerakan nocturnal (nocturnal movement disorder)
Ada 2 macam gangguan pergerakan nocturnal yaitu :
Restless Leg Syndrome (RLS)
RLS ditandai dorongan yang kuat untuk memindah-mindah kaki secara cepat ketika mau masuk tidur. Penderita sering mengeluh kaki terasa sakit sehingga terbangun dan berjalan untuk mengurangi rasa sakit. Hal ini membuat penderita kesulitan untuk tidur. Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor risiko antara lain : kekurangan vitamin terutama vitamin B, neuropati perifer (kaki diabetes atau uremik pada gagal ginjal), Parkinson, varises, radikulopati lumbosakral, hipoglikemi, hipotiroid, rematik dan asupan kafein yang berlebihan.
Periodic Limb Movement Disorder (PLMD) atau Mioklonus Nokturna
PLMD ditandai dengan gerakan kaki berulang, stereotipi dan durasi pendek. Gerakannya fleksi cepat dan periodik berlangsung 2-4 detik. Penyebabnya belum jelas. Beberapa faktor risiko antara lain usia lanjut, defisiensi besi dan genetic.


Apa itu sleep apnea?
Apnea adalah jeda nafas saat tidur. Apnea terjadi ketika saluran nafas Anda tertutup sehingga tidak ada udara yang mencapai paru-paru. Siklus sleep apnea dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, Anda dapat tidur dengan tenang dan bernafas normal. Udara di saluran napas Anda mengalir dengan mudah ke paru-paru. Kemudian, Anda mulai mendengkur keras. Ini adalah tanda bahwa sebagian jalan napas Anda terblokir. Napas yang terblokir sebagian berarti udara kesulitan masuk ke paru-paru Anda. Berikutnya, saluran napas Anda tertutup sepenuhnya. Tidak ada udara yang mencapai paru-paru. Otak Anda memberitahu Anda untuk bernapas seperti biasa, tetapi Anda tidak dapat bernapas karena saluran napas Anda tertutup. Ini disebut apnea. Setelah jeda 10-30 detik atau lebih, otak Anda menyadari Anda belum bernapas, maka Anda pun akan terjaga tiba-tiba untuk mengambil napas. Anda mengambil napas  di udara dan mulai tidur lagi.
Siklus ini dapat terus berlangsung sepanjang malam: Anda bernapas tenang, Anda mendengkur, Anda memiliki jeda nafas, Anda terbangun megap-megap, dan Anda mulai bernapas lagi.  Banyak orang yang mengalami puluhan atau ratusan peristiwa sleep apnea dalam semalam. Ini berarti puluhan atau ratusan kali gangguan tidur. Anda tidak bisa mendapatkan tidur nyenyak yang Anda butuhkan agar sehat.
Penyebab
Berikut adalah beberapa penyebab terhalangnya sebagian atau seluruh saluran napas saat tidur:
  • Otot tenggorokan Anda terlalu santai (kendor) sehingga menutupi saluran napas Anda
  • Lidah atau jaringan lemak menutupi saluran napas Anda
  • Anda memiliki saluran napas sempit.
Gejala
Dua gejala utama sleep apnea adalah:
  • Anda sangat mengantuk sepanjang hari, tapi Anda tidak tahu kenapa.
  • Anda mendengkur dan berhenti bernapas sewaktu tidur.
Akibat sleep apnea
Penyakit tidur ini dapat menimbulkan masalah kesehatan, kecelakaan, dan kematian dini jika tidak segera diobati.
  • Seseorang yang menderita sleep apnea berisiko terkena penyakit kardiovaskuler. Gangguan pernapasan yang sering terjadi pada malam hari menciptakan kekurangan oksigen yang dapat merusak otak, jantung dan organ lainnya.
  • Karena tidak cukup tidur, tubuh seringkali membutuhkan karbohidrat ekstra. Penderita sleep apnea kemudian akan banyak makan sehingga cenderung lebih gemuk. Kegemukan adalah faktor risiko berbagai penyakit.
  • Penderita sleep apnea merasa mengantuk, selalu lelah, sakit kepala, sulit berkonsentrasi dan kehilangan memori di siang hari karena tubuh dan otak tidak cukup tidur. Hal ini dapat berisiko kecelakaan bila penderitanya mengoperasikan mesin atau kendaraan.
  • Penyakit ini dapat menyebabkan kematian mendadak karena jantung tiba-tiba berhenti.
Faktor risiko
Siapa pun bisa terkena sleep apnea. Risiko Anda lebih tinggi jika Anda memiliki kombinasi faktor-faktor risiko berikut:
  • Laki-laki.
  • Lebih tua dari 40 tahun.
  • Kegemukan
  • Memiliki: leher besar/tebal, lidah besar, amandel besar, dagu melipat ke dalam, tenggorokan kecil, atau keluarga beriwayat sleep apnea
Pengobatan
Sleep apnea tidak obatnya. Orang yang memiliki sleep apnea ringan dapat terbantu dengan menurunkan berat badan, perawatan gigi atau operasi amandel (jika penyebabnya adalah pembesaran amandel).
Perawatan yang paling efektif bagi penderita apnea parah (yang mengalami lebih dari 30 kali jeda napas per jam) adalah Continuous Positive Airway Pressure/CPAP. Ini adalah perangkat dengan masker hidung yang terhubung ke mesin generator aliran udara. Dari mesin generator, udara dipompa melalui hidung atau mulut untuk memastikan bahwa saluran napas selalu terbuka sepanjang malam. Tidur dengan CPAP memang tidak menyenangkan, namun itulah satu-satunya perawatan yang seringkali dapat menyelamatkan nyawa.
Bahayanya bila yang dibicarakan adalah hal-hal yang seharusnya rahasia, atau bila jalan sambil tidur hingga keluar ke jalan raya. Bisa dibayangkan bukan kelanjutannya ???

Bahasa Jawa nya “Sleep walking” adalah ngelindur (berbicara saat tidur) atau mbangkong ( berjalan-jalan saat sedang tidur), bahasa Indonesianya disebut juga mengigau. Penderita ini biasanya mengalaminya saat tidur malam hari yang terjadi pada saat sepertiga awal tidur. Penderita kebanyakan tidak akan ingat apa yang telah dikatakan atau telah dilakukan pada saat serangan mengigau.Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Jarang Diketahui OrangBanyak orang mendengkur, yang seringkali membuat orang-orang di dekatnya merasa terganggu. Tetapi apa yang para pendengkur dan orang-orang di sekitar mereka jarang mengetahui adalah bahwa banyak dari mereka menderita sleep apnea.Bahasa Jawa nya “Sleep walking” adalah ngelindur (berbicara saat tidur) atau mbangkong ( berjalan-jalan saat sedang tidur), bahasa Indonesianya disebut juga mengigau. Penderita ini biasanya mengalaminya saat tidur malam hari yang terjadi pada saat sepertiga awal tidur. Penderita kebanyakan tidak akan ingat apa yang telah dikatakan atau telah dilakukan pada saat serangan mengigau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar